Sabtu, 04 Juni 2011

Beberapa Fakta tentang Hymen

Hymen merupakan kata dalam bahasa Yunani dan diartikan sebagai membran. Dalam sebuah buku yaitu ‘Menjaga Organ Intim’ karya dr. Maria Dwikarya, DSKK, jika di Indonesia hymen ini disebut dengan selaput dara. Selaput dara merupakan selaput yang berada di dalam vagina wanita tepatnya sepertiga dalam lubang. Selaput dara ini biasanya dijadikan patokan sebagai keperawanan wanita.

Banyak sekali beredar mitos atau anggapan yang tidak benar secara keseluruhan. Michael Castleman dalam Psychology Today menjelaskan fakta-fakta terkait dengan keperawanan wanita terkait dengan selaput dara. Berikut adalah beberapa fakta keperawanan selaput dara wanita yang harus anda tahu.

1. Selaput dara menipis
Pada saat bayi, selaput dara ini sangat tebal dan besar. Semakin dewasa maka selaput dara ini semakin menipis, lebih lebar dan juga membuka. Ini terjadi secara normal pada wanita sebab ia akan selalu melakukan aktifitas bersih-bersih, berjalan, atau bahkan berolahraga.

2. Rasa sakit ketika berhubungan seks pertama kali bukan karena selaput dara robek
Jika wanita melakukan hubungan seks pertama kali maka akan muncul rasa sakit, dan hal ini bukan dikarenakan robeknya selaput dara atau selaput keperawanan wanita. Justru kadang selaput dara ini robek sebelum berhubungan seks pertama kali. Hal ini disebabkan oleh lubang tipis tempat darah menstruasi keluar.

3. Darah muncul bukan karena robeknya selaput dara
Ketika melakukan hubungan seks pertama kali dan keluar darah, maka ini buka karena selaput dara atau selaput keperawanan yang robek. Ini biasanya terjadi karena mereka lebih untuk mengeksplorasi, bahkan terlihat tergesa-gesa dan sangat kurang melakukan foreplay. Akibatnya jaringan vagina menjadi sangat sensitif dan darah keluar, jadi bukan karena selaput dara robek.

4. Selaput dara tidak menutup organ intim wanita
Perlu diketahui bahwa selaput dara ini tidak menutupi semua lubang vagina secara keseluruhan. Tetapi ada lubang kecil yang berfungsi untuk mengeluarkan darah menstruasi.

Jumat, 15 April 2011

Mengapa Orang Banyak Makan Tetap Kurus???

Banyak orang yang mengurangi porsi makan agar angka di timbangannya tidak terus naik. Sebaliknya, ada orang yang justru sudah makan apa saja tapi berat badannya tak kunjung naik alias tetap kurus. Apa penyebabnya?
Hal utama yang menyebabkan cepat atau lambatnya kenaikan berat badan adalah sistem metabolisme dan proses pembakaran kalori.
Dilansir Weightgainclub, Rabu (29/12/2010), orang yang banyak makan tetapi tetap kurus berarti memiliki sistem metabolisme yang sangat tinggi. Sistem metabolisme yang sangat tinggi ini membuat makanan lebih cepat dicerna dan membakar kalori lebih besar dari metabolisme rata-rata, sehingga tidak menyebabkan adanya timbunan lemak di tubuh.
Sebaliknya, orang yang makan sedikit tetapi sangat cepat gemuk berarti memiliki sistem metabolisme yang lambat.
Metabolisme adalah proses tubuh yang mengubah makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi energi. Selama proses biokimia yang kompleks, kalori dalam makanan dan minuman yang dikombinasikan dengan oksigen akan melepaskan energi yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh.
Energi ini tidak hanya digunakan untuk beraktifitas, bahkan saat Anda tidur pun tubuh tetap memerlukan energi untuk bernapas, sirkulasi darah, mengatur kadar hormon, serta pertumbuhan dan perbaikan sel.
Selain karena sistem metabolisme yang tinggi, orang yang banyak makan tetapi tetap kurus 90 persen karena memiliki pola makan, olahraga dan tidur yang salah.
Jika Anda ingin gemuk, berikut beberapa tips bagi orang yang kesulitan menaikkan berat badan karena memiliki sistem metabolisme yang tinggi:
1. Makan yang tepat
Orang dengan sistem metabolisme tinggi memerlukan lebih banyak makanan yang mengandung tinggi protein untuk perkembangan ototnya. Selain itu, sebaiknya makanlah setelah melakukan aktivitas seperti olahraga, agar segera membangun kembali otot tubuh. Makanan yang tinggi protein misalnya daging ayam, daging sapi, telur, susu, keju dan kacang-kacangan.
2. Olahraga yang tepat
Olahraga seperti jogging, lompat tali, sit up dan push up tidak akan membuat berat badan orang dengan sistem metabolisme naik. Olahraga tersebut berfungsi untuk meningkatkan kekuatan, tetapi tidak menambah massa otot. Untuk menaikkan berat badan, cobalah latihan beban (barbel atau angkat besi) tidak lebih dari 45 menit. Hal ini akan membuat otot Anda lebih besar sehingga dapat menaikkan berat badan.
3. Jumlah tidur yang tepat
Kurang tidur membuat orang dengan sistem metabolisme tinggi tak bisa gemuk, karena hal itu membuat Anda membakar kalori lebih tinggi. Untuk itu, tidurlah dengan pola dan jumlah yang cukup 6-8 jam sehari.